Menjadi
fasilitator
idola bukanlah hal yang sulit. Semua orang bisa untuk
menjadi fasilitator yang hebat, tidak terbatas pada usia maupun tingkat
pendidikan. Asalkan ada kemauan dan motivasi untuk menjadi seorang
fasilitator, saya yakin semua orang dapat menyandang gelar sebagai
fasilitator idola.
Pada tips
1 saya sudah menjelaskan bahwa untuk menjadi fasilitator yang baik,
kita hanya perlu ingat "Penampilan IM3”. Tentang penampilan seorang
fasilitator idola sudah kita bahas pada tips 1. Sekarang akan kita
bahas tentang IM3 (Ice breaking, Materi, Metode dan Media). Karena
keterbatasan halaman dalam blog ini, maka edisi kali ini kita terlebih
dahulu fakus membahas tentang ICE BREAKING.
Mengapa fasilitator perlu menguasai ICE BREAKING ?
Berdasarkan
hasil penelitian, rata-rata setiap orang untuk dapat berkonsentrasi
pada satu focus tertentu hanyalah sekitar 15 menit. Setelah itu
konsentrasi seseorang sudah tidak lagi dapat focus.
Dalam
suatu pelatihan hal tersebut perlu mendapatkan perhatian yang serius.
Seorang fasilitator harus peka ketika melihat gejala yang menunjukkan
bahwa peserta sudah tidak dapat konsentrasi lagi. Apa yang harus
dilakukan oleh seorang fasilitator ketika melihat gejala demikian?
Berilah Ice breaking atau energizer.
Ada
banyak
macam energizer atau ice breaking yang dapat digunakan dalam
pelatihan. Namun jika dilihat dari metodenya dapat dikelompokkan
menjadi 8 jenis.
- Jenis yel-yel
- Jenis tepuk tangan
- Jenis menyanyi
- Jenis gerak dan lagu
- Jenis gerak anggota badan
- Jenis games
- Cerita/ dongeng-dongeng bijak
- Cerita-cerita lucu
Untuk
mengenal lebih jauh tentang energizer atau ice breaking, kali ini akan
saya berikan beberapa contoh singkat dari masing-masing jenis tersebut.
Tapi kalau anda menghendaki tahu lebih banyak tentang ice breaking
ataupun energizer bisa membaca buku saya yang berjudul ICE BREAKING DAN
ENERGIZER YANG MENDIDIK. Berikut beberapa contoh singkat dari Ice
breaking dan energizer tersebut:
- Jenis yel-yel
Yel-yel
walaupun
sederhana tetapi mempunyai tingkat "penyembuh” yang paling
baik dibanding jenis lain. Dengan melakukan yel-yel selain konsentrasi
menjadi pulih kembali, juga dapat menumbuhkan semangat yang tinggi dari
peserta pelatihan untuk melanjutkan pelatihan. Selain itu yel-yel juga
terbukti efektif untuk menanamkan esprit de corp atau
kekompakan tim dalam suatu pelatihan.
Banyak
jenis
yel yang bisa dilakukan dalam suatu pelatihan, tergantung dari
tujuan yang ingin dicapai dari yel tersebut. Di sini akan saya jelaskan
sebagai berikut:
- Jika
fasilitator ingin memusatkan perhatian kembali tanpa harus
berteriak-teriak,” bapak-bapak dan ibu-ibu mohon ketenangannya karena
materi berikut sangat penting!”. Kalau hal itu yang kita lakukan tentu
sangatlah tidak efektif. Semakin keras kita berteriak semakin gaduh
pula suasana ruang pelatihan. Semakin sering kita berteriak semakin
tidak terhormat pula seorang fasilitator.
Bagaimana
strateginya? Terlebih dahulu kita membuat kesepakatan-kesepakatan untuk
melakukan yel-yel tertentu. Yel yang paling sering untuk tujuan ini
adalah model-model sapa jawab.
Contoh:
Fasilitator menyapa
|
Peserta menjawab
|
Halo
|
Hai
|
Hai
|
Halo
|
Apakabar
|
Luar biasa
|
Selamat pagi
|
Siap-siap
|
Selamat siang
|
Kerja keras
|
Selamat sore
|
Terima gaji
|
Selamat malam
|
Enak tenan
|
Kita kembali ke…
|
Laptop
|
Are you ready?
|
Yes
|
Dsb
|
|
Yel-yel
tersebut dapat diciptakan sendiri berdasarkan kesepakatan bersama
dengan peserta pelatihan. Jika fasilitator memandang peserta gaduh
karena berbicara sendiri maka dapat menggunakan salah satu sapa jawab
di atas.
2. Jenis
tepuk tangan Contoh : a. Tepuk Wow
Mintalah pada
peserta untuk bertepuk tangan Minta peserta lebih cepat, lebih cepat lagi,
lalu berhenti dan katakan "wow” bersama. b. Tepuk
anggota tubuh Jika kita pegang hidung, peserta tepuk 1 x
Jika kita pegang bibir, peserta tepuk 2 x Jika kita pegang telinga,
peserta tepuk 3 x Jika kita bersedekap, peserta tepuk 4 x (bisa
dimodifikasi ataupun dibolak-balik ketentuannya) c.
Tepuk balas tepuk Jika kita tepuk 1x, peserta tepuk 4 x Jika
kita tepuk 2x, peserta tepuk 3 x Jika kita tepuk 3x, peserta tepuk 2
x Jika kita tepuk 4x, peserta tepuk 1 x (bisa dimodifikasi
ataupun dibolak-balik ketentuannya 3. Jenis menyanyi
Dinyanyikan
bersama peserta latihan dengan nada lagu Cucak Rowo Kucoba – coba melamar
kerja Kerja
kudapat aku ditrima Aku mencoba dan berusaha Jadi pahlawan tanpa
tanda jasa Jamane
2X jamannya KTSP Murid mnuju kompetensi Nanging aku khog
malah bingung Kepriye anggonku nglakoni Iki piye 3X
Ngadhepi murid
samene akeh Aku
bingung kepriye ngajare E dadine malah theng – theng crit 4. Jenis
gerak dan lagu Gerakan ini bagi beberapa guru, guru sekolah
minggu, dan pelatih bukan lagi hal yang sulit Karena
mereka telah melakukannya bahkan dengan beragam variasinya.
5. Jenis
gerak anggota badan a. Permainan jempol
kelingking 1. Mintalah
semua peserta tangan kanannya menunjukkan ibu jarinya, sedang
tangan kirinya menunjukkan jari kelingkingnya. 2.
Arahkan
ibu jari dan kelingking tersebut mengarah ke kiri, bila ada ada aba –
aba ke kanan maka terjadi perubahan ibu jari jadi kelingking, yang
tadinya menunjuk kelingking maka akan berganti ibu jari 3.
Begitu setrusnya dapat bergantian,
Variasi gerakan
yang mungkin dilakukan :
Kata jempol – jempol maka yang ditunjukkan
kelingking, atau sebaliknya b.
Permainan buah dan tubuh
1.
Jika kita katakan mangga, peserta mengangkat kedua tangan
sambil berjinjit 2. Jika kita katakan
jeruk, kedua tangan peserta mengacung ke depan. 3.
Jika kita katakan kacang, peserta membungkukkan badan
sambil kedua tangan memegang sepatu.
c.
Gerakan salib Dalam buku "Manusia
Kain Kafan” dijelaskan bahwa salib terdiri dari kayu yang vertical yang
disebut stipes, sedangkan yang mendatar disebut patibulum
cruces. Bagi guru sekolah minggu ini bias dipakai untuk icebreaking
saat menjelaskan penyaliban Yesus dengan cara ; 1.
Buat tanda vertical dengang mnangkupkan kedua telapak
tangan di atas kepala tinggi saat guru mengatakan stipes 2.
Rentangkan kedua lengan ke kanan dan kiri ketika guru mengatakan
patibulum. 3. Silangkan kedua tangan
di dada ketika guru mengatakan salib
6. Jenis
games a. Permainan lepas tangkap
1.
Mintalah semua peserta membuka telapak tangan kirinya
dengan membentuk posisi mendatar 2. Meletakkan
telunjuk tangan kanan ke telapak tangan kiri teman sebelahnya yang
terbuka 3. Saat
ada aba – aba "tangkap” tangan anda yang terbuka berusaha menangkap
telunjuk teman, sebaliknya tangan yang menunjuk berusaha menghindari
tangkapan temannya b.
Permainan lawan kata 1. Mintalah
peserta
untuk membuat tanda besar dengan membuat lingkran maya di
depannya, dan melentikkan kelingkingnya untuk menyatakan tanda yang
kecil 2.
Minta pesrta membuat tanda yang berlawanan dengan hal yang disampaikan
para trainer. Maksudnya apabila yang diceritakan trainer hal yang besar
maka peserta membentuk tanda kecil (melentikkan kelingking), sedang
bila trainer menyatakan hal kecil maka peserta membuat tanda besar.
|