Selamat Datang
Tuesday, 2024-03-19, 9:37 AM
| RSS
 
Main Info
Site menu
Di Baca Ya..
Artikel Komputer
Download
Statistics


Рейтинг@Mail.ru
Tentang Ku
Site friends
  • Ikamm Pesawaran
  • Konsultasi Syariah
  • PKS
  • Info Palestina
  • FSLDK
  • Mita Rusmiati
  • Aulia Lutfi
  • Pengunjung
    Sering Dilihat
    [2012-02-08]
    Kata Hati adalah Kebenaran (7)
    [2012-03-04]
    Info Untuk Peserta UN Tahun 2012-2014 (9)
    [2016-06-28]
    Мониторинг новостей из мира туризма - AiesecTran (0)
    [2012-02-08]
    PENGGUNAAN BAHASA DALAM KARYA TULIS ILMIAH (6)
    [2012-03-04]
    Cara Buat File PDF dari Word, Excel dan Power Point (9)
    Search
    Kembali » 2011 » January » 18 » Akan Datang Penghuni Surga
    6:08 AM
    Akan Datang Penghuni Surga
     
    Di suatu hari Nabi sedang duduk di Masjid bersama para sahabatnya. Tiba-tiba Nabi berseru, "akan datang penghuni surga." Serentak para sahabat memandang ke arah pintu. Ternyata datanglah seorang sahabat yang memberi salam pada mejelis Nabi lalu shalat.


    Keesokan harinya lagi, pada situasi yang sama, Rasul berseru, "Akan datang penghuni surga." Tiba-tiba hadir dari arah pintu sahabat yang kemaren juga digelari Rasul penghuni surga.


    Selepas bubarnya mejelis Nabi, seorang sahabat mengejar "penghuni surga" tersebut. Ia berkata, "maafkan saya wahai saudaraku. Aku bertengkar dengan keluargaku bolehkah aku barang satu-dua hari menginap di rumahmu?"


    "Penghuni surga" ini lalu berkata, "baiklah..." Satu hari berlalu, dua hari berlalu dan tiga hari pun berlalu. Akhirnya sahabat ini tak tahan dan berkata pada "penghuni surga". "Wahai saudaraku sebenarnya aku telah berbohon padamu. Aku tak bertengkar dengan keluargaku. Aku bermalam di rumahmu untuk melihat apa amalanmu karena aku mendengar rasul menyebutmu penghuni surga. Tapi setelah aku perhatikan amalan mu sama dengan apa yang aku kerjakan. Aku jadi tak mengerti....."


    "Penghuni surga" itu menjawab, "maafkan aku, memang inilah aku! Ibadah yang aku jalankan tidak kurang- tidak lebih sebagaimana yang engkau saksikan selama tiga hari ini. Aku tak tahu mengapa Rasul menyebutku "penghuni surga".


    Sahabat itu lalu pergi meninggalkan "penghuni surga". Tiba-tiba "penghuni surga" itu memanggil sahabat tersebut. "Saudaraku, aku jadi teringat sesuatu. Aku tak pernah dengki pada sesama muslim. Mungkin ini......"


    Sahabat tersebut langsung berseru, "ini dia yang membedakan engkau dengan kami. Ini dia rahasianya mengapa Rasul menyebutmu penghuni surga. Ini yang tak dapat kami lakukan."


    Ternyata, soal dengki ini bukan persoalan sepele. Ada seorang tukang sate di tempat saya. Alhamdulillah satenya yang memang empuk itu laris bukan main. Tetangganya mulai mencibir dan menuduh si Tukang sate memelihara tuyul. Ketika anak si Tukang Sate kecelakaan, lagi-lagi tetangganya mencibir, "rasakan! itulah tumbal akibat main tuyul!"


    Lihatlah kita. Apakah kita bertingkah laku persis tetangga Tukang Sate tersebut? Kita tak rela kalau saudara kita memiliki nilai "lebih" di mata kita. Repotnya, rumput tetangga itu biasanya terlihat lebih "hijau" dibanding rumput kita. Kita dengki dengan keberhasilan saudara kita.


    Ada seorang wanita karir yang berhasil. Karena beban kerjanya dia sering kerja lembur sampai baru pulang saat larut malam. Tetangganya menuduh ia wanita jalang. Ketika dari hasil jerih payahnya ia mampu membeli mobil, tetangganya ribut lagi, kali ini ia disebut "simpanan seorang bos".


    Masya Allah! Bukannya belajar dari keberhasilan saudara kita tersebut, kita malah mencibir dan menuduhnya yang bukan-bukan.


    Dengki adalah persoalan hati. Dari dengki biasanya lahir buruk sangka, kemudian dari buruk sangka biasanya lahir fitnah dan tuduhan, untuk menyebarkan fitnah ini kita bergosip kemana-mana sambil menggunjingkan perilaku orang tersebut.


    Lihatlah, bermula dari dengki kemudian menyusul perbuatan dosa yang lain!


    Sulit sekali menghilangkan rasa dengki tersebut. Untuk itu marilah kita minta perlindungan-Nya:


    "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami dan janganlah Engkau membiarkan KEDENGKIAN dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang." (QS 59:10)

    Dilihat Sebanyak: 3456 | Penulis: kiki
    Jumlah Komentar: 1
    1 GlyncPymn  
    0 Spam
    Terima kasih atas informasi menarik

    Name *:
    Email *:
    Code *:
    Jam Digital
    Tulisan Terbaru
    [2016-06-28]
    Дрогобыч - Новости Дрогобыччины (0)
    [2016-06-28]
    Блог - Реконструкция и строительство (0)
    [2016-06-28]
    Каталог файлов - Каталог статей (0)
    [2016-06-28]
    Мониторинг новостей из мира туризма - AiesecTran (0)
    [2012-03-05]
    Sofware Mengetik 10 Jari (0)
    [2012-03-04]
    Manfaat Menangis Bagi Kesehatan (0)
    [2012-03-04]
    Bahaya Memendam Emosi (0)
    [2012-03-04]
    Sebuah Konsep Kebahagiaan (0)
    [2012-03-04]
    Menghapus ShortCut dari Flashdisk (3)
    [2012-03-04]
    Menu Cepat Dalam Word 2007 (6)
    Calendar
    «  January 2011  »
    SuMoTuWeThFrSa
          1
    2345678
    9101112131415
    16171819202122
    23242526272829
    3031
    Tausyah Terbaru
    [2012-03-04][My articles]
    Tingkatan manusia di dalam shalat (0)
    [2012-02-08][My articles]
    17 Hal yang harus diingat (0)
    [2012-02-08][My articles]
    Belajar Dari Mutiara (0)
    [2012-03-13][My articles]
    Dongeng Shalat (0)
    [2012-02-08][My articles]
    Mencapai potensi hidup yang maksimal (0)
    Tag Board
    300
    Entries archive
    Freelance
    Copyright MuJahid © 2011-2024
    Free web hostinguCoz